Hai
Sahabat Syafri !!
Rasulullah Salaulahu ‘Alaihi
Wassalam Bersabda:” Apabila seorang anak adam meninggal, maka terputuslah
amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan Anak
sholeh yang berdoa untuknya (HR. Muslim)
Berangkat dari Sabda Sang Kekasih di
atas, Bahwa semua kita pasti akan mati, dan sebaik-baik kita adalah yang
mempersiapkan kematian dengan sebaik-baiknya. Apakah kita mati hanya
meninggalkan batu nisan atau kita meninggalkan banyak manfaat buat orang lain.
Salah satu warisan kita nantinya bukanlah warisan kekayaan yang mendunia.
Melainkan dengan tulisan kita yang bisa menjadi Shodaqoh Jariyah kita, Apalagi
Ilmu yang bermanfaat dan mudah-mudahan dengan karya tulis kita itu bisa
mempersiapkan anak keturunan yang sholeh sekaligus mendoakan kita nantinya.
Dunia tulis menulis ini terinspirasi
saat masih di pondok tepatnya pada mata pelajaran bahasa indonesia. Saat itu
guru BI saya sedang menerangkan pelajaran menulis Diary. Saya sangat
menyimaknya dengan antusias dan saya merasa ini adalah solusi yang sudah lama
saya cari-cari selama ini. Untuk mencurahkan seluruh unek unik kehidupan.
Sepulangnya dari kelas, saya kembali
ke asrama dan mengambil buku apa saja dan mulai menulis dan mencurahkan isi
hati dan pikiran saya. Saya terasa hanyut didalamnya bagaikan air yang mengalir
terus menerus. Hanya suara Azan yang membatasi saya.
Akan
tetapi semangat menulis itu kadang naik kadang nurun dan saya berpikir bahwa
itu suatu hal yang biasa. Maklum saat itu saya masih kelas 1(Satu) Tsanawiyah
di pondok yang masih mengenal dunia bermain dan sering belum ada keseriusan
dalam bidang apapun.
Hari demi hari berlalu, saya tetap
menulis menulis diary walaupun itu jarang. Karna betapa banyak buku yang telah
saya buat di pondok. Mungkin ada sekitar 2 kardus buku yang telah saya buat
selama 6 tahun di pondok. Buku Catatan. Hehe...
Semangat menulis diary itu muncul
lagi saat saya pada masa kegalauan yang luar biasa. Pada saat itu saya punya
teman dekat atau istilahnya TTM Teman Tapi Mesra pada masa puber saya yang
buruk dan saya sesali. Saya menyadari bahwa kedekatan yang saya rasakan itu
bukanlah kedekatan karna sekedar teman, tapi tercampur syahwat yang di
elus-elus oleh setan dengan cara yang sangat halus. Sehingga sayapun terjebak
di dalamnya tanpa sadar dari awal.
Saya berniat baik untuk meninggalkan
perbuatan gelap tersebut.(ini aja dibilang gelap. Saking santrinya). Saya
jelaskan ke dia. Lah.. malah dia nangis-nangis nolak gak mau. Kan saya jadi
bingung, diajak untuk meninggalkan perbuatan gelap tersebut gak mau. Sambil
merengek-rengek. Sayapun jadi bingung dan galau gimana caranya.
Setelah berapa lama setelah kejadian itu
setanpun datang kepada saya untuk membisikkan keburukan di hati saya. “Masak
kamu tega sih ninggalin dia? Yang jelas dia membutuhkan kamu”. Saya malah
teringat kenangan lama saat dengannya.
Akupun merasa tambah kehilangan saat
berapa lama kehilangan komunikasi. Saat hp kembali dimasuki satu pesan sayapun
merasa gembira. Pas dibuka, wah Telkomsel. Kurang ajar. Setelah berapa lama sms
dia ternyata masuk juga. Dan sayapun berhasil dirayu setan untuk membujuk dia
kembali. Eh.. ternyata dianya yang nolak dengan alasan yang sama dengan yang
saya utarakan sebelumnya. Saya jadi bingung plus galau.
Akhirnya saya teringat dengan
kebiasaan saya dulu, menulis segala kegundahan di diary. Saat itu saya malah
lebih hanyut lagi sret...sret..sret gak terasa sudah dua halaman saya tuliskan
isi hati saya. Kejadian itu memberikan banyak pelajaran bagi saya. Dan betullah
Firman Sang Khaliq “Dan Janganlah ‘mendekati’ Zina karna itu perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk” termasuk apa yang telah saya lakukan pada masa
lalu tersebut. Hanya tinggal penyesalan perbuatan yang telah dilakukan dan
pelajaran yang bisa diambil.
Mulai saat itu saya mulai bangkit
dan menemukan hoby saya, yaitu menulis. hari demi hari mulailah saya rutin
mencoret-coret pengalaman hidup di diary saya dan melupakan kenangan gelap yang
pernah ada itu.
Saya menceritakan jalan hidup,
tentang keluarga, yang terjadi barusan dan menghindari menceritakan kegelapan
itu. Karna saya takut setan berhasil menghasut saya lagi ke jalan yang keji dan
buruk tersebut.
Suatu ketika saya teringat bahwa menulis tak lengkap tanpa membaca,
mulailah aku mencari-cari buku apa yang saya hoby membacanya. Waktupun terus
berjalan, hinngga akhirnya saya memperhatikan teman-teman saya yang sedang
asyik menceritakan novel yang telah dibacanya. Sayapun ikut menyimaknya. Karna
penasaran, sayapun membeli buku tersebut, yang berjudul “Surat Kecil Untuk
Tuhan”.
Saya mulai membacanya sampai habis,
MasyaAllah sedihnya minta ampun. Tambah lagi suasana yang mendukung. Setelah
selesai membaca saya menjadi kecanduan novel, saya dengar lagi cerita-cerita
prihal novel yang telah mereka baca. Adalagi ternyata yang lebih sedih.
Judulnya “My Idiot Brother” sayapun meminjamnya kepada teman saya itu.
Saya mulai lagi baca sampai habis,
ternyata novelnya juga membawa keharuan. dan banyak pelajaran yang didapat dari
novel tersebut, namun waktu itu belum ada niat saya untuk menulis cerita
seperti itu juga,
Namun tibalah masanya niat itu
muncul ketika saya membaca buku karyanya Uda Ahmad Fuadi. Semuanya saya lahap
habis “Negri 5 Menara”, “Ranah 3 Warna” dan “Rantau 1 Muara”. Mulailah saya
terinspirasi bahwa suatu saat saya bisa seperti beliau yang menuliskan
novel-novel yang best seller dan memberikan manfaat yang banyak untuk negara
ini bahkan dunia ini.
Sayapun mulai ikut
komunitas-komunitas menulis di pondok. Salah satunya adalah komunita menulis
yang dibuat oleh Ust Arbi Tanjung namanya. Akupun mengikutinya sampai-sampai
komunitas itu akan membuat buku kumpulan cerpen.
Beliaupun mengajarkan metode mudah
untuk menulis, “kalian pikirkan suatu tema lalu tulis apa saja yang
terbayangkan oleh kalian prihal tema itu, tulis saja jangan takut salah apa
yang kalian tulis. Apalgi sampai ada coretannya Jika telah selesai. Maka diami
tulisan tersebut hingga tiga. Setelah tiga hari baru kalian baca dan kalian
perbaiki kata-kata dan intonasinya”.
Sayapun mengikuti intruksi beliau
dan masing-masing kami diberi tugas buat cerpen yang temanya ditentukan oleh
Ust. Kebetulan saat itu saya diberikan tema tentang perjalan dari rumah hingga
pondok. Dan ditulis di kertas double folio.
Sepulang sekolah, saya bergegas
pulang ke surau (Musholla) yang saya tempati. Saya beli kertas double folio dan
saya ambil pena lalu saya praktekkan intruksi Ust Arbi tadi.
Ajaib memang, saya memang hanyut
dalam tulisan saya. Hingga tak terasa 4 halam double folio itu melebihi tulisan
saya. Tiga hari berikutnya baru saya lihat dan saya perbaiki dan disanalah saya
merasa saya berbakat buat menulis. namun sayangnya rencana membuat kumpulan
cerpen tersebut gagal karna saya yang disibukkan dengan Ujian Nasional dan
prihal lainnya.
Setelah tamat dari pondok saya dan
10 teman saya merantau dari Padang-Jakarta. Aksi tulis menulis saya masih tetap
berlanjut walaupun itu di diary. Dan saya perhatikan teman saya yang bernama
M.Azan Asri sangat berobsesi untuk menerbitkan buku. Saya sempat merasa pesimis
dengan niat saya dahulu untuk juga memberikan manfaat lewat buku buku karangan
saya.
Akhirnya Allah sungguh indah
rencananya, teman saya itu mengajak saya untuk mengikuti acara writerfriuner
yang dilaksanakan di Kampus Umar Usman
tempat Kang Tendi Murti dulunya berguru. Pengisi acaranya bagus-bagus ada kang
Afik Canggih penulis buku best seller Ketika Santri Berbisnis. Kang Tendi Murni
penulis best seller sekaligus pendiri KMO Komunitas Menulis Online. Yang mereka
adalah alumnus kampus tersebut. Dan juga mengundang salah satu penerbit yaitu
Teteh IK Diana.
Acara tersebut mengajak kami semua
menjadi penulis. Bukan penulis biasa, Namun juga penulis yang best seller. Mengajak
kami dan mengarahkan kami mengapa harus menulis. Menulis karna Allah dengan
niat berdakwah di jalan Allah, Merubah Pradaban, Memberikan manfaat kepad
keluarga, Keturunan, Orang lain bahkan Bangsa dan Dunia sekaligus.
Lebih
bahagianya saya saat Kang Tendi memberikan open kepada kami semua untuk menjadi
penulis dengan dibantu oleh kang Tendi sendiri di Komunitas yang telah ia bina
selama ini. Saya gembira gak kepalang. Langsung saja saya daftar dan
Alhamdulillah tidak lama setelah itu saya diterima dan merasa kegirangan
banget.
Sahabatku sekalian !! Mudah-mudahan
ini menjadi pintu bagi saya untuk menjadi penulis yang Berdakwah di jalan
Allah, Bermanfaat buat semua orang, menginspirasikan serta menjadikan setiap
buku yang saya tulis itu best seller atau lebih dari itu. Amiin..
Allahu
A’lam Sikulii Syai’......Allah lebih mengetahui terhadap segala sesuatu.
Saya Syafri Danil menyapa
Sahabat Syafri sekalian !!!
------SAMPAI JUMPA-----
#RasulullahTeladanku
Kamis, 12 November 2015.
13:12 WIB
Mantap akhi, saya malah belom kelar hehehe
BalasHapusgpp kang tetap semangat...
BalasHapusInsyaAllah pasti BIsa...
ada jurus yang mantap juga didalam cerita ana, tips buat nulis dari guru ana di pondok..
:D
Semangat menulis Mas.. :-)
BalasHapusSalam kenal ya..
saya Ronny Depu KMO 4 juga
Saling baca tugasnya ya..
Ini tugas saya ->> http://bit.ly/tugas1KMO
www.ronnydepu.com